SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Pernapasan adalah proses pengambilan udara agar mendapatkan oksigen
yang diperlukan untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung di dalam
sel dengan hasil akhirnya berupa energi. Pengambilan udara dari
lingkungannya berbeda-beda untuk setiap jenis makhluk hidup.
Akan tetapi, secara garis besarnya, pengambilan udara oleh makhluk hidup
dibedakan menjadi dua, yaitu secara tidak langsung dan secara langsung.
Pengambilan udara secara tidak langsung terjadi pada makhluk hidup yang
sudah mempunyai alat pernapasan khusus, sedangkan pengambilan udara
secara langsung terjadi pada makhluk hidup yang belum mempunyai alat
pernapasan khusus.
Pada umumnya, makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas, meskipun
mikroorganisme anaerob obligat dapat hidup selamanya tanpa oksigen dan
mikroorganisme anaerob fakultatif dapat hidup sementara tanpa oksigen.
Organ penyusun sistem pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda, ada
yang sederhana dan ada juga yang kompleks. Umumnya semakin tinggi
tingkatan makhluk hidup makan semakin kompleks organ penyusun sistem
pernapasannya. Di samping itu juga, organ pernapasan disesuaikan dengan
tempat hidupnya, oleh karena itu organ pernapasan pada makhluk hidup
yang hidup di darat berbeda dengan organ pernapasan pada makhluk hidup
yang hidup di air.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Alat Pernapasan pada Manusia
a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pemapasan Pada rongga
hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk
menyaring udara. Udara yang masuk menjadi agak lembap dan mengubah suhu
udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
Rongga hidung dibagi menjadi dua ruangan oleh sekat rongga hidung yang
diperkuat oleh (tulang rawan, sedangkan pada kedua sisinya terdapat
tonjolan-tonjolan pipih tulang rawan yang disebut konka. Konka banyak
mengandung kapiler darah sehingga jika udara yang masuk suhunya lebih
rendah dari suhu tubuh darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga
hidung menyebabkan udara yang masuk menjadi hangat.
Adanya rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung dapat
menghalangi benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, seperti debu
masuk ke dalam sistem pemapasan kita. Demikian pula dengan adanya
lapisan lendir pada permukaan rongga hidung menyebabkan kotoran yang
lebih halus akan melekat sehingga tidak ikut masuk kel paru-pam. Adanya
lendir menyebabkan juga udara kering yang masuk ke dalam rongga hidung
menjadi lembap. Oleh karena itu, pengambilan udara melalui rongga hidung
lebih aman karena udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan
mengalami penyaringan dan penghangatan.
![]() |
| Penampang Melintang Rongga Hidung |
Rongga hidung dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
- Vestibulum; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya ditutupi oleh jaringan epitel yang merupakan lanjutan dari kulit yang berada di luar tubuh sehingga masih terdapat rambut dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada kulit.
- Daerah ujung saraf penciuman: berada di bagian atas rongga hidung.
- Daerah pernapasan; merupakan daerah yang terbesar dari rongga hidung. Epitel yang terdapat di daerah ini berbeda dengan epitel di vestibulum, selain itu terdapat banyak sekali kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir.
Tekak (faring) adalah satu saluran yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak merupakanltenipat teriadinya persimpangan antara saluran pemapasan dengan saluran pencernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring.
Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun
atas sembilan tulang rawan dan sejumlah besar otot. Panjang laring
sekitar 3 atau 4 cm.
![]() |
| Tekak (Faring) |
Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut epiglotis.
Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mengatur pergantian perjalanan
udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut. Pada saat
menelan makanan, epiglotis menutupi pangkal tenggorokan dan pada saat
bernapas epiglotis membuka. Di bagian bawah epiglotis terdapat tulang
rawan tiroid yang membentuk jakun. Jakun lebih tampak pada laki-laki
daripada wanita.
Pada bagian laring juga terdapat celah yang menuju ke batang tenggorok
disebut glotis dan pita suara. Ada beberapa otot yang mengatur
ketegangan pita-pita suara sehingga bergetar dan timbul suara.
c. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorok (trakea) merupakan pipa yang panjangnya kira- kira 11 cm terletak di depan esofagus. Dinding trakea terdiri atas tiga lapis, yaitu:
- Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat
- Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
- Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Jaringan epitel, menghasilkan banyak lendir yang mempunyai fungsi utama untuk menangkap benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan.
![]() |
| Trakea |
Kedudukan bronkus yang ke kiri paru-paru dan ke kanan paru-paru berbeda.
Bronkus yang ke kiri paru-paru kedudukannya lebih mendatar daripada
bronkus yang ke kanan paru- paru. Hal inilah yang merupakan salah satu
penyebab paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang
sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil
yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
Bronkiolus mempunyai saluran yang lebih kecil dan dinding yang lebih
tipis daripada bronkus. Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dengan
lingkaran yang tidak sempurna. Sel-sel epitel bersilianya berubah
menjadi sisik epitel. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi . saluran yang
semakin halus.
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pemapasan. Dindingnya tipis,
lembap dan berlekatan erat dengan kapiler darah. Pada alveolus inilah
terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari
sel-sel darah ke udara bebas.
d. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, berjumlah sepasang yaitu
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga
lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua lobus. Selain itu paru-
paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri.
![]() |
| Penampang Paru-paru |




Tidak ada komentar:
Posting Komentar