Selasa, 24 Maret 2015

TUGAS WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”.
Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan.

a) Pengertian Wawasan Kebangsaan            
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).
Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.
Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.
Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. Berdirinya Budi Utomo telah mendorong terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi-organisasi yang sangat majemuk, baik di pandang dari tujuan maupun dasarnya.
Dengan Sumpah Pemuda, gerakan Kebangkitan Nasional, khususnya kaum pemuda berusaha memadukan kebhinnekaan dengan ketunggalikaan. Kemajemukan, keanekaragaman seperti suku bangsa , adat istiadat, kebudayaan, bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap ada dan dihormati.
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi justru bahasa melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia.
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adat budaya yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan paham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa.
Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang merupakan pangkal tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri khas bagi masing-masing bangsa.
Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia. Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
Wawasan kebangsaan Indonesia yang menjadi sumber perumusan kebijakan desentralisasi pemerintahan dan pembangunan dalam rangka pengembangan otonomi daerah harus dapat mencegah disintegrasi / pemecahan negara kesatuan, mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat, mencegah timbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat yang bersih dan akuntabel dan pemerintah daerah yang tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan daya saing yang sehat antar daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi, kokohnya kesatuan politik, berkembangnya kesatuan budaya yang memerlukan warga bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan, netralitas birokrasi pemerintahan yang berwawasan kebangsaan, sistem pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan berwawasan kebangsaan.
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi peran bagi bangsa Indonesia untuk proaktif mengantisipasi perkembangan lingkungan stratejik dengan memberi contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan nilai kemanusiaan yang beradab (Sumitro dalam Suhady dan Sinaga, 2006).
Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
1.     Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
2.  Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
3.      Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
4.    Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-c) Makna Wawasan
Kebangsaan Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
1.      Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
2.      Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan
3.      Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik
4.      Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
5.      NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
d) Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
1.      Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2.      Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
3.      Cinta akan tanah air dan bangsa;]
4.      Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5.      Kesetiakawanan sosial
6.       Masyarakat adil-makmur.

Selasa, 03 Maret 2015

ESOPHAGUS (KERONGKONGAN)

Esophagus (Kerongkongan)
Dari mulut, makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epitelium berlapis pipih.
Esophagus berasal dari bahasa Yunani yaitu :
oeso = membawa
phagus = memakan.

Jadi, Esophagus atau Kerongkongan merupakan tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung.





Gerakan dua macam otot ini secara bergantian menyebabkan terjadinya gerakan peristaltik.
Gerakan inilah yang membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke lambung, lebih kurang 6 detik.

Esophagus bertemu dengan faring (yang menghubungkan esophagus dengan rongga mulut) pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esophagus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
  • bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
  • bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
  • bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Pangkal esophagus terletak pada linea mediana, ketika masuk kedalam kavum thoraks tergeser sedikit ke sebelah kiri linea mediana.
Disebelah ventral esophagus terdapat : trakea, bronkus kiri, pericardium, dan diafragma.
Disebelah dorsalesophagus terdapat : dataran ventral columna vertebralis, arteri intercostale desktra, duktus torakikus, dan vena hemiazigos.

RONGGA MULUT


Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut, makanan akan  mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi pada saat makanan berukuran besar dihaluskan dengan bantuan gigi, makanan digigit, dipotong, dikunyah hingga berukuran kecil, dibantu lidah dan otot pipi. Pencernaan kimiawi dapat terjadi karena pada rongga mulut terdapat kelenjar pencernaan penghasil enzim.
 Adapun organ-organ yang membantu dalam proses pencernaan adalah :
  1. Gigi
  2. Lidah
  3. Kelenjar ludah
Gigi
Terdapat empat macam gigi, yaitu gigi seri (insisivus = I) , gigi taring (caninus = C), geraham depan  (premolar = P), dan geraham belakang (molar = M). Makanan dipotong dengan gigi seri, dirobek dengan gigi taring dan dikunyah dengan gigi geraham.  Gigi memiliki tiga bagian utama meliputi:
  1. Mahkota gigi yang terletak menonjol di atas tulang
  2. Leher gigi
  3. Akar gigi, tertanam di dalam tulang rahang
Gigi tersusun atas empat macam jaringan, yaitu jaringan email, dentin, pulpa, dan sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling keras. Email ini melindungi mahkota gigi.  Dentin merupakan komponen utama pembentuk gigi.  Pada bagian dalam gigi terdapat pulpa (rongga gigi).  Pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf. Sementum merupakan bagian dentin yang masuk ke dalam rahang. Sementum menutupi akar gigi.  Bagian yang menutup dan mengelilingi leher gigi disebut gusi, disebut juga pelapis tulang gigi.
struktur-gigi
Gambar 1. Struktur gigi manusia
Berdasarkan tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri atas dua kelompok, yakni :
  1.  Gigi susu (dentis desidue), merupakan gigi yang tumbuh pada anak usia 6  bulan hingga 8 tahun.  Jumlah gigi ini pada anak yakni 20 buah dengan rincian 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi geraham.  Sejak usia 6 tahun hingga usia 14 tahun, gigi susu akan tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi dewasa.
  2. Gigi dewasa atau gigi tetap (dentis permanen), merupakan gigi orang dewasa yang berjumlah 32 buah.  Rinciannya 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham depan, dan 12 buah gigi geraham belakang.  Apabila gigi dewasa tanggal, tidak terjadi pergantian gigi lagi alias tidak tumbuh.
gugi
Gambar 2. Bagian-bagian gigi: (a) gigi seri, (b) gigi taring, (c) gigi geraham depan, dan (d) gigi geraham belakang
rumus gigi
Gambar 3. Rumus gigi susu dan gigi dewasa
Lidah
Lidah merupakan organ pencernaan yang tersusun atas otot lurik. Permukaannya terdapat papila-papila, dalam papila terdapat puting-puting pengecap rasa asam, asin, manis, dan pahit.  Selain itu, saraf pada lidah sensitif terhadap panas, dingin, dan tekanan.
Terkait proses pencernaan, fungsi lidah antara lain untuk mengatur letak makanan dalam mulut, mencampur makanan dengan ludah, dan membantu membentuk makanan menjadi sebuah bulatan yang disebut bolus.  Selama penelanan, lidah akan mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring.
bagian-lidah
Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Komponen ludah terdiri atas 98% air dan 2% lendir, garam, dan enzim ptialin.  Pada manusia, lebih dari satu liter ludah disekresikan ke dalam rongga mulut setiap hari. Ludah banyak mengandung zat anti bakteri.
 Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu :
  1. Sepasang kelenjar parotis, yang terletak di bawah daun telinga di antara otot pengunyah dengan kulit pipi terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair dan mengandung enzim amilase.
  2. Sepasang kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
  3. Sepasang kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
kelenjar-ludah
Gambar 5. Letak kelenjar ludah
Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan air ludah yang berfungsi untuk :
  1. Membantu memudahkan pencernaan.
  2. Mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim ptialin.
  3. Melindungi pengaruh asam dan basa.
  4. Melindungi pengaruh panas dan dingin.
Adanya enzim ptialin (amilase) dapat mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa. Coba kunyahlah nasi, setelah beberapa saat nasi akan terasa manis. Hal ini disebabkan karena amilum dalam nasi diubah menjadi maltosa, yaitu sejenis gula yang rasanya manis. Jadi, pencernaan kimiawi amilum dimulai dari mulut.

Kamis, 26 Februari 2015

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
 
Pernapasan adalah proses  pengambilan udara agar mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung  di dalam sel dengan hasil akhirnya berupa energi. Pengambilan udara dari lingkungannya berbeda-beda  untuk setiap jenis makhluk hidup.
Akan tetapi, secara garis besarnya, pengambilan udara oleh makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu secara tidak langsung dan secara langsung.
Pengambilan udara secara tidak langsung terjadi pada makhluk hidup yang sudah mempunyai alat pernapasan khusus,  sedangkan pengambilan udara secara langsung terjadi pada makhluk hidup yang belum mempunyai alat pernapasan khusus.
Pada umumnya, makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas, meskipun mikroorganisme anaerob obligat dapat hidup selamanya tanpa oksigen dan mikroorganisme anaerob fakultatif dapat hidup sementara tanpa oksigen.
Organ penyusun sistem pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda, ada yang sederhana dan ada juga yang kompleks. Umumnya semakin tinggi tingkatan makhluk hidup makan semakin kompleks organ penyusun sistem pernapasannya. Di samping itu juga, organ pernapasan disesuaikan dengan tempat hidupnya, oleh karena itu organ pernapasan pada makhluk hidup yang hidup di darat berbeda dengan organ pernapasan pada makhluk hidup yang hidup di air.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Alat Pernapasan pada Manusia

a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pemapasan Pada rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara. Udara yang masuk menjadi agak lembap dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
Rongga hidung dibagi menjadi dua ruangan oleh sekat rongga hidung yang diperkuat oleh (tulang rawan, sedangkan pada kedua sisinya terdapat tonjolan-tonjolan pipih tulang rawan yang disebut konka. Konka banyak mengandung kapiler darah sehingga jika udara yang masuk suhunya lebih rendah dari suhu tubuh darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga hidung menyebabkan udara yang masuk menjadi hangat.
Adanya rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung dapat menghalangi benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, seperti debu masuk ke dalam sistem pemapasan kita. Demikian pula dengan adanya lapisan lendir pada permukaan rongga hidung menyebabkan kotoran yang lebih halus akan melekat sehingga tidak ikut masuk kel paru-pam. Adanya lendir menyebabkan juga udara kering yang masuk ke dalam rongga hidung menjadi lembap. Oleh karena itu, pengambilan udara melalui rongga hidung lebih aman karena udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penampang Melintang Rongga Hidung
Rongga hidung dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
  • Vestibulum; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya ditutupi oleh jaringan epitel yang merupakan lanjutan dari kulit yang berada di luar tubuh sehingga masih terdapat rambut dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada kulit.
  • Daerah ujung saraf penciuman: berada di bagian atas rongga hidung.
  • Daerah pernapasan; merupakan daerah yang terbesar dari rongga hidung. Epitel yang terdapat di daerah ini berbeda dengan epitel di vestibulum, selain itu terdapat banyak sekali kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir.
b. Tekak (Faring)

Tekak (faring) adalah satu saluran yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak merupakanltenipat teriadinya persimpangan antara saluran pemapasan dengan saluran pencernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring.
Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun atas sembilan tulang rawan dan sejumlah besar otot. Panjang laring sekitar 3 atau 4 cm.
Tekak (Faring)
Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut epiglotis. Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutupi pangkal tenggorokan dan pada saat bernapas epiglotis membuka. Di bagian bawah epiglotis terdapat tulang rawan tiroid yang membentuk jakun. Jakun lebih tampak pada laki-laki daripada wanita.
Pada bagian laring juga terdapat celah yang menuju ke batang tenggorok disebut glotis dan pita suara. Ada beberapa otot yang mengatur ketegangan pita-pita suara sehingga bergetar dan timbul suara.
c. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorok (trakea) merupakan pipa yang panjangnya kira- kira 11 cm terletak di depan esofagus. Dinding trakea terdiri atas tiga lapis, yaitu:
  • Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat
  • Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
  • Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Jaringan epitel, menghasilkan banyak lendir yang mempunyai fungsi utama untuk menangkap benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan.
Trakea
Ujung bawah trakea berakhir seperti bentuk huruf Y terbalik, membentuk dua buah bronkus, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan menuju ke paru-paru kanan, sedangkan bronkus kiri menuju ke paru-paru kiri. 
Kedudukan bronkus yang ke kiri paru-paru dan ke kanan paru-paru berbeda. Bronkus yang ke kiri paru-paru kedudukannya lebih mendatar daripada bronkus yang ke kanan paru- paru. Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
Bronkiolus mempunyai saluran yang lebih kecil dan dinding yang lebih tipis daripada bronkus. Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dengan lingkaran yang tidak sempurna. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi . saluran yang semakin halus.
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pemapasan. Dindingnya tipis, lembap dan berlekatan erat dengan kapiler darah. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.
d. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua lobus. Selain itu paru- paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri.
Penampang Paru-paru
Paru-paru kanan dan paru-paru kiri dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut pleura. Pleura merupakan selaput tipis rangkap dua. Di antara pleura dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru- paru disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan di dalam rongga dada

TEKAK (FARING)

TEKAK (FARING)
b. Tekak (Faring)


Tekak (faring) adalah satu saluran yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak merupakanltenipat teriadinya persimpangan antara saluran pemapasan dengan saluran pencernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring.
Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun atas sembilan tulang rawan dan sejumlah besar otot. Panjang laring sekitar 3 atau 4 cm.
Tekak (Faring)
Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut epiglotis. Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutupi pangkal tenggorokan dan pada saat bernapas epiglotis membuka. Di bagian bawah epiglotis terdapat tulang rawan tiroid yang membentuk jakun. Jakun lebih tampak pada laki-laki daripada wanita.
Pada bagian laring juga terdapat celah yang menuju ke batang tenggorok disebut glotis dan pita suara. Ada beberapa otot yang mengatur ketegangan pita-pita suara sehingga bergetar dan timbul suara.

TRAKEA ( BATANG TENGGORKAN )

TRAKEA (Batang Tengorokan) 
c. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorok (trakea) merupakan pipa yang panjangnya kira- kira 11 cm terletak di depan esofagus. Dinding trakea terdiri atas tiga lapis, yaitu:
  • Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat
  • Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
  • Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Jaringan epitel, menghasilkan banyak lendir yang mempunyai fungsi utama untuk menangkap benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan.
Trakea
Ujung bawah trakea berakhir seperti bentuk huruf Y terbalik, membentuk dua buah bronkus, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan menuju ke paru-paru kanan, sedangkan bronkus kiri menuju ke paru-paru kiri. 

Kedudukan bronkus yang ke kiri paru-paru dan ke kanan paru-paru berbeda. Bronkus yang ke kiri paru-paru kedudukannya lebih mendatar daripada bronkus yang ke kanan paru- paru. Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.

Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

Bronkiolus mempunyai saluran yang lebih kecil dan dinding yang lebih tipis daripada bronkus. Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dengan lingkaran yang tidak sempurna. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi . saluran yang semakin halus.

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pemapasan. Dindingnya tipis, lembap dan berlekatan erat dengan kapiler darah. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.
Fungsi Trakea
Fungsi utama dari trakea adalah untuk menyediakan saluran napas yang jelas untuk udara masuk dan keluar dari paru-paru. Selain itu, epitel yang melapisi trakea menghasilkan lendir yang memerangkap debu dan kontaminan lain dan mencegah mencapai paru-paru. Silia pada permukaan sel epitel memindahkan lendir superior menuju faring dimana dapat tertelan dan dicerna dalam saluran pencernaan.
Fungsi Trakea 

Fungsi Trakea

Fungsi utama dari trakea adalah memungkinkan udara untuk melewati antara laring dan bronkus. Trakea ini memungkinkan udara untuk dibagi dan dialihkan ke kedua paru-paru dengan mengakhiri ke dua bronkus utama.
Epitel pernapasan bersilia juga berfungsi sebagai perangkap partikel debu di udara dan mendorong keluar dari saluran pernapasan, menuju faring (tenggorokan).
Otot trakhealis yang bergabung dengan kedua ujung cincin trakea berkontraksi sehingga konstriksi tabung trakea. Hal ini berguna untuk meningkatkan tekanan saat batuk untuk mengeluarkan partikel asing yang menyebabkan iritasi.

Gangguan Trakea

Setiap penyakit pada sistem pernapasan dapat mengganggu fungsi keseluruhan tubuh Anda karena sistem pernapasan bertanggung jawab untuk memfasilitasi proses ekstraksi energi dari makanan. Membentuk bagian tubular depan sistem pernapasan, struktur anatomi, jika trakea mengalami beberapa gangguan akut atau kronis, akan menyebabkan kerusakan pada sistem saluran napas dan sering menyebabkan kematian individu. Hal ini mengejutkan untuk mengetahui bahwa trakea adalah sistem organ tubuh Anda yang terbuka dan sangat rentan terhadap bahaya lingkungan, terutama dalam suasana udara yang sangat tercemar. Sejumlah penyakit trakea mungkin timbul dari berbagai faktor, seperti infeksi dan turun-temurun yang meliputi peradangan, pembentukan tumor, perkembangan kanker, gangguan obstruktif, dll trakea stenosis ditandai dengan peradangan pada batang tenggorokan yang dapat dihilangkan dengan endoskopi atau terapi bedah. Pembentukan tumor besar (jinak atau kanker) dalam lumen trakea dapat menyebabkan penyumbatan saluran udara dan kematian korban. Meskipun sangat sulit untuk menghindari kontak dengan penyakit pernapasan, perawatan yang tepat, langkah-langkah pencegahan dan pengobatan dini dapat menyelamatkan Anda dari berbagai gangguan pada tenggorokan.

Rabu, 25 Februari 2015

RONGGA HIDUNG

Rongga Hidung
a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pemapasan Pada rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara. Udara yang masuk menjadi agak lembap dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

Rongga hidung dibagi menjadi dua ruangan oleh sekat rongga hidung yang diperkuat oleh (tulang rawan, sedangkan pada kedua sisinya terdapat tonjolan-tonjolan pipih tulang rawan yang disebut konka. Konka banyak mengandung kapiler darah sehingga jika udara yang masuk suhunya lebih rendah dari suhu tubuh darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga hidung menyebabkan udara yang masuk menjadi hangat.

Adanya rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung dapat menghalangi benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, seperti debu masuk ke dalam sistem pemapasan kita. Demikian pula dengan adanya lapisan lendir pada permukaan rongga hidung menyebabkan kotoran yang lebih halus akan melekat sehingga tidak ikut masuk kel paru-pam. Adanya lendir menyebabkan juga udara kering yang masuk ke dalam rongga hidung menjadi lembap. Oleh karena itu, pengambilan udara melalui rongga hidung lebih aman karena udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penampang Melintang Rongga Hidung
Rongga hidung dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
  • Vestibulum; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya ditutupi oleh jaringan epitel yang merupakan lanjutan dari kulit yang berada di luar tubuh sehingga masih terdapat rambut dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada kulit.
  • Daerah ujung saraf penciuman: berada di bagian atas rongga hidung.
  • Daerah pernapasan; merupakan daerah yang terbesar dari rongga hidung. Epitel yang terdapat di daerah ini berbeda dengan epitel di vestibulum, selain itu terdapat banyak sekali kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir.
Fungsi Hidung 
1. Alat Penciuman 
Nervus olfaktorius atau saraf kranial melayani ujung organ pencium. Serabut-serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lender hidung, yang dikenal sebagai bagian olfaktorik hidung. Nervus olfaktorius dilapisi sel-sel yang sangat khusus, yang mengeluarkan fibril-fibril halus untuk berjalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang terpencil, adalah bagian yang berbentuk bulbus (membesar) dari saraf olfaktorius yang terletak di atas lempeng kribiformis tulang ethmoid. Dari bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan beberapa stasiun penghubung, hingga mencapai daerah penerimaan akhir dalam pusat olfaktori pada lobus temporalis otak, dimana perasaan itu ditafsirkan (Pearce, 2002). 
2. Saluran Pernapasan
Rongga hidung dilapisi selaput lender yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lender semua sinus yang mempunyai lubang masuk ke rongga hidung. Daerah pernapasan dilapisi dengan epithelium silinder dan sel epitel berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lender. Sekresi dari sel itu membuat permukaan nares basah dan berlendir. Diatas septum nasalis dan konka selaput lender ini paling tebal, yang diuraikan di bawah. Adanya tiga tulang kerang (konkhae) yang diselaputi epithelium pernapasan dan menjorok dari dinding lateral hidung ke dalam rongga, sangat memperbesar permukaan selaput lendir tersebut.  Sewaktu udara melalui hidung, udara disaring oleh bulu-bulu yang terdapat di dalam vestibulum, dan arena kontak dengan permukaan lender yang dilaluinya maka udara menjadi hangat, dan oleh penguapan air dari permukaan selaput lender menjadi lembab (Pearce, 2002). 
 
3. Resonator
Ruang atas rongga untuk resonansi suara yang dihasilkan laring, agar memenuhi keinginan menjadi suara hidung yang diperlukan. Bila ada gangguan resonansi, maka udara menjadi sengau yang disebut nasolalia (Bambang, 1991). 
4 Regulator atau Pengatur (Bambang, 1991) 
Konka adalah bangunan di rongga hidung yang berfungsi untuk mengatur udara yang masuk, suhu udara dan kelembaban udara. 
5. Protektor Atau Perlindungan
Hidung untuk perlindungan dan pencegahan (terutama partikel debu) ditangkap oleh rambut untuk pertikel yang lebih kecil, bakteri dan lain-lain melekat pada mukosa. Silia selanjutnya membawa kebelakang nasofaring, kemudian ditelan (Bambang, 1991).

Sabtu, 21 Februari 2015

ARTIKEL JANTUNG MANUSIA

Artikel tentang Jantung Manusia 
Minggu, 22 Febuari 2015 
DEFINISI
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).


Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
FUNGSI JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

TUGAS

CURICULUM VITEE

DATA PRIBADI

Nama Lengkap                       : Vivi Hafipah
Nama Panggilan                      : Vivi
Tempat. Tanggal Lahir            : Subang, 31 Maret 1996
Agama                                   : Islam
Alamat                                   : Kp. Hegarmanah Dsn. Warungnangka Rt. 05 Rw. 04 Kec. ciasem Kab.
                                                Subang Provinsi Jawa Barat- indonesia.
No Hp                                   : 087726602426
E-mai                                     : vivi_hafipah@yahoo.co.id
Web                                      : myvivih.blogspot.com


Riwayat Pendidikan    

  • Pendidikan Formal 
2012 sampai dengan 2014     : SMA NEGERI 1 CIASEM
2009 sampai dengan 2011     : SMP NEGERI 1 CIASEM
2003 sampai dengan 2008     : SD NEGERI WARUNGNANGKA

Hormat Saya 
Vivi Hafipah